Cinta Yang Tak Terduga



Penulis: Cahaya Liora 

Aku adalah seorang mahasiswi yang sibuk dengan studiku. Aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan tentang cinta dan hubungan. Namun, semuanya berubah ketika aku bertemu dengan seorang Dosen tampan yang bernama Aan Saputra. Atau yang biasa dipanggil Pak Aan. Lulusan terbaik di Universitasnya dan memiliki banyak prestasi. 

Aku bertemu dengan Pak Aan. di perpustakaan kampus. beliau sedang membaca buku di sudut perpustakaan, dan beliau adalah Dosen Pembimbingku, sejak pertama memandangnya. Aku merasa tertarik padanya. 

" MasyaAllah, tampan pake banget. " Kataku dalam hati, gugup  memandang beliau diam-diam. 

Ketika aku bimbingan dengan Pak Aan, aku merasa sedikit gugup. Tapi, Pak Aan. tersenyum, kami mulai berbicara dan beliau membimbingku dengan ramah. Aku merasa sangat nyaman bersamanya. 

" Dibimbing seumur hidup, juga boleh Bapak. " Kataku dalam hati ketawa kecil. 

" Masih ada yang belum difahami? " Tanya Pak Aan. dengan  bingung melihat aku ketawa sendiri. 

" Enggak ada, sudah faham Bapak. " Kataku dengan gugup campur malu. 

" Kalau begitu bimbingan nya sampai disini dulu, soalnya Bapak mau rapat di Rektorat. " Kata Pak Aan dengan suara yang lembut. 

" Baik, Bapak! Terima kasih atas waktunya. " Kataku dengan suara yang lembut. 

" Sama-sama, kamu jangan lupa pelajari yang saya sampaikan waktu bimbingan. Semoga cepat ujian. Semangat! " Kata Pak Aan. dengan suara yang lembut memberi semangat! Kepadaku. 

" Baik, Bapak! Terima kasih. Kalau begitu saya permisi. Assalamu'alaikum. " Kataku dengan memberi salam. 

"Iya, sama- sama. Waalaikumsalam. " Jawab Pak Aan. Lalu menuju Rektorat. 

Seiring waktu, kami berdua semakin dekat dan aku menyadari bahwa aku telah jatuh cinta dengan Pak Aan. Tapi, aku tidak tahu apakah beliau memiliki perasaan yang sama terhadapku? 

Suatu hari, aku memutuskan untuk mengungkapkan perasaanku kepada Pak Aan. Aku merasa sangat gugup, tapi aku tahu bahwa aku harus melakukannya. Karena aku sadar mana mungkin Pak Aan suka dengan saya? Mahasiswi yang tidak cerdas, tidak punya prestasi apa-apa, tidak seperti beliau yang cerdas dan memiliki banyak prestasi. lulusan terbaik di Universitasnya. 

"Maaf. Pak Aan, aku ingin memberitahu Bapak sesuatu," kataku dengan suara yang lembut.

"Apa itu?" Tanya Pak Aan dengan rasa ingin tahu.
"Aku cinta, sama Bapak. " Kataku dengan hati yang berdebar.

Pak Aan tersenyum dan memandangku dengan mata yang berkilauan. "Aku juga cinta kamu," Katanya.

Hatiku sangat bahagia akhirnya cintaku tidak bertepuk sebelah tangan.  " Yes " Dalam hatiku berteriak. 

kami berdua memeluk dan mencium satu sama lain. Aku merasa sangat bahagia dan cinta kami semakin kuat dan aku semangat! Untuk ujian. 

Kami pacaran diam-diam, soalnya kami malu kalau nanti orang-orang kampus tahu, apalagi teman beliau juga teman ku suka bercanda. Pasti kalau mereka tahu, kami dicandain terus. Setiap bertemu di kampus kami bersikap biasa saja, seperti Dosen dan Mahasiswi. Tidak seperti di luar kampus, kami lebih bebas, karena tidak ada yang melihatnya, lebih sering membahas Skripsi, di depan teman beliau juga teman ku supaya tidak ada yang curiga dengan kami berdua. 

" Bagaimana Skripsi? Aman? " Kata Pak Aan dengan suara lembut, sambil memberi kode kepadaku. 

" Alhamdulillah. Aman Bapak! " Kataku dengan suara lembut, gugup dan takut. 

" Alhamdulillah. Cepat-cepat ya! Supaya cepat ujian. " Katanya. Dengan suara lembut memberikan semangat! 

" Baik, Bapak. " Kataku dengan suara yang lembut, sambil senyum bahagia. 

Kami berdua memutuskan untuk menjalin hubungan yang serius dan membuat rencana untuk masa depan bersama. Aku tahu bahwa aku telah menemukan orang yang tepat untukku, dan aku tidak bisa menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. 

" Selesai kamu ujian Skripsi. Bapak lamar ya! " Katanya dengan suara yang lembut, pada saat saya bimbingan Skripsi. 

" Kenapa cepat sekali Bapak? " Tanyaku dengan rasa ingin tahu. 

" Lebih cepat lebih bagus. " Katanya dengan suara yang lembut. 

" Benar, Bapak. " Kataku dengan suara yang lembut dan rasa bingung. 

" Kamu sudah siap? " Tanya beliau dengan rasa ingin tahu. 

" Siap. Bapak. " Kataku dengan suara yang lembut, gugup dalam hati berkata "Ternyata dibimbing seumur hidup betul. " 

Setelah selesai Ujian Skripsi, beliau dan keluarga besarnya datang ke rumah untuk melamar, aku dan kedua orang tuaku sangat bahagia begitupun dengan beliau dan keluarga nya. Setelah lamaran, akhirnya memutuskan bahwa, kami menikah setelah aku Wisuda. 

Cinta kami adalah cinta yang tak terduga, tapi kami berdua tahu bahwa kami telah menemukan sesuatu yang spesial. Kami berdua akan selalu bersama dan mencintai satu sama lain.


Palu, 15 Juli 2025 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Remo di Atas Tanah Leluhur

Teddy Kecil

Gurilem, Kuliner Warisan Bumi Parahyangan