Shinjitsu No Ai




Napen : Vykymsun

Kazumi dan Izamu adalah dua insan yang hadir di masa depan sebagai wujud cinta, pengorbanan, keinginan, rasa percaya diri, dan keberanian. Kazumi adalah seorang anak dari sepasang suami istri yang berasal dari Yokohama dan sedang tinggal di Jakarta. Ia selalu diberikan pendidikan ketat sejak dini dan tata krama untuk menjadi seorang istri yang baik di masa depan. Tetapi, mereka tidak menyadari bahwa cara didikan itu menghancurkan Kazumi. 


"Zumi, apakah kamu sudah belajar untuk ujianmu bulan depan? Pastikan kamu tidak mendapatkan nilai B, itu adalah nilai terburuk. Jadi, pastikan kamu belajar maksimal dan mendapatkan hasil terbaik!" teriak Hataru.


"Awas saja jika nilaimu hancur dan buat malu kami, kamu akan merasakan akibatnya. Kamu ingat bukan kalau kita sedang tidak di Yokohama? Jadi, kamu akan dididik dengan keras di sini. Ingat itu baik-baik!" teriak Tashima lebih kencang dan tegas.


"Iya pa, ma. Aku ingat dan akan berusaha semaksimal mungkin, tapi .... " ucap Kazumi.


"Tidak ada tapi-tapi. Kamu harus mendapatkan nilai A, itu yang akan membantumu nanti! Contoh ibumu itu, dia wanita luar biasa, jangan sampai kamu mempermalukan kami," sela Tashima tanpa mendengar ucapan putrinya sampai selesai.


Kazumi belajar tanpa kenal lelah, ia bahkan tidak bisa membedakan hari libur atau tidak. Hingga saatnya tiba, ia menjalani ujian dan mendapatkan hasil A+. Kazumi lega karna dia tidak akan mendapatkan hukuman dari orang tuanya.


"Bagaimana hasil ujianmu? Kamu mendapatkan nilai A kan?" ucap Tashima.


"Iya pa, aku juga mendapatkan peringkat 1 dan beasiswa ke Yokohama. Apakah aku boleh ke sana?" ucap Kazumi.

"Serius? Boleh banget, kamu memang putri kesayangan papa, nggak sia-sia papa mendidikmu dengan keras. Besok kamu sudah bisa berangkat, papa pesan sekarang juga, kamu bisa berkemas sekarang," ucap Tashima dengan senyum cerah.


"Baik pa," jawab Kazumi dan langsung menuju kamarnya.


Kazumi tidak paham apakah orang tuanya menyayanginya, dia dituntut untuk menjadi manusia sempurna padahal dia kelelahan. Dia tak punya waktu untuk mengeluh, dia kembali berkemas dan mengistirahatkan tubuhnya untuk perjalanan besok.


Sesampainya di Yokohama, Kazumi tiba di apartemen sederhana, keesokan harinya ia berangkat ke kampus ternama yaitu Yokohama National University (YNU) dan mengambil International Graduate Program (IGP) atas pilihan ayahnya. Ternyata Kazumi bertemu lagi dengan Izamu di program studi dan kelas yang sama, orang yang menjadi alasan dia sulit menerima laki-laki lain, untungnya ia sudah menyatakan perasaannya ke Izamu sebelum meninggalkan kota Yokohama. Ayah Kazumi sengaja pergi dari Yokohama bukan membenci Izamu yang membuat anaknya terluka, tetapi itu hanya caranya melindungi Izamu dari bahaya karena dendam keluarga musuhnya. Ia tidak ingin calon suami anaknya dalam bahaya, tetapi kali ini ia mengizinkan mereka bertemu agar saling mengenal lebih dalam.


*****

(Flashback Kazumi dan Izamu di masa kecil)

Izamu melihat Kazumi menangis sendirian di jalan, kemudian ia mengantarnya pulang. 

"Apa yang kamu lakukan di sini sendirian? Kenapa kamu menangis? Apakah ada yang menyakitimu?" tanya Izamu.

"Rumahmu di mana?" tanya Izamu lagi dan dijawab gelengan ringan oleh Kazumi.

Akhirnya Izamu mengantarnya pulang dan kagum melihat rumahnya.

"Kamu ini aneh, punya rumah sebesar dan sebagus ini kenapa menangis. Aku saja tidak menangis meskipun hanya sendiran, tidak, tidak pernah sekalipun," ucap Izamu sambil tersenyum palsu.

Beberapa hari kemudian, Izamu sedang bermain ayunan di sebuah taman ketika musim salju tiba. Ia tidak sengaja melihat Kazumi sedang diganggu oleh anak-anak di sekitar. Ia membela dan melindungi Kazumi, tetapi dia kalah tenaga dan dia terjatuh dan pingsan. Saat terbangun ia melihat Kazumi masih duduk di sampingnya menunggu ia sadar sembari menutupi tubuh Izamu dengan syal dan sweaternya. 

"Kamu sudah bangun? Kamu tidak apa-apa kan? Maafkan aku sudah membuatmu seperti ini," ucap Kazumi sambil menahan dingin.

"Eh, kenapa kamu melepas sweater dan syalmu, kamu bisa kedinginan, cepat pakai lagi," ucap Izamu sembari memakaikan syal dan sweater ke Kazumi.

"Arigatōgozaimasu," ucap Kazumi.

"Dōitashimashite," jawab Izamu.

Pertemuan Izamu dan Kazumi membuat mereka semakin dekat hingga beranjak remaja dan sampai suatu ketika Izamu disandera oleh orang yang dendam kepada keluarga Kazumi.

"Zumi, kenapa kamu datang kesini, jangan membahayakan dirimu sendiri seperti ini," ucap Izamu panik dalam kondisi terikat.

"Aku kesini karena keinginanku sendiri, senyumanmu telah menyelamatkanku! Oleh karena itu, aku tidak takut pada kematian, aku mencintaimu Izamu!" jawab Kazumi.

Kazumi terluka parah, sejak saat itu ia berpisah dengan Izamu, hingga takdir membawa mereka bertemu kembali di kampus Yokohama National University (YNU).

*****

2 tahun kemudian Kazumi menikah dengan Izamu, pria yang menjadi teman masa kecilnya hingga memasuki usia remaja ketika masih tinggal di Yokohama dan bertemu lagi saat melanjutkan pendidikan di sana.

"Aku masih nggak nyangka ternyata bisa menikahi orang yang sebelumnya tidak aku cintai tapi dia mencintaiku, terima kasih Zumi," ucap Izuma sambil memeluk Kazumi.

"Iya, padahal jelas-jelas kamu dekat dengan Miyuza, ternyata pengorbananku tidak sia-sia menunggu dan berjuang untukmu, kamu memilihku," jawab Kazumi.

*****

5 tahun kemudian Kazumi dan Izuma telah memiliki sepasang putra dan putri yang cerdas bernama Hikaru dan Himaru. Mereka anak yang cerdas, bahkan bisa menempuh sekolah grade teratas. Sebagai hadiahnya, Kazumi dan Izuma mengajaknya berlibur ke Pagoda Chureito di Fujiyoshida. 

Sedikit kutipan penutup dari Naruto Uzumaki dan Hinata Uzumaki aka Hinata Hyūga.

"Jika sesuatu yang ditakdirkan untukmu, sampai kapanpun tidak akan menjadi milik orang lain."
~ Naruto & Hinata ~


Jakarta, 15 Juli 2025


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Remo di Atas Tanah Leluhur

Teddy Kecil

Gurilem, Kuliner Warisan Bumi Parahyangan