FOMO Family Literacy Community

 Nama : Mita Judul : Permen Terakhir  Isi :  Kiyana berdiri di atas jembatan, menatap gelapnya air di bawah sana. Hatinya terasa kosong, ingatan tentang kekasihnya yang berkhianat menimbulkan rasa sesak di dadanya seolah tak ada ruang untuk bernapas. Angin dingin menusuk kulitnya, sementara kekecewaan menelan sisa harapannya untuk hidup.  Namun, entah datang dari mana, seorang pemuda tiba-tiba menahan tangannya agar tidak terjun, lalu menyodorkan sebutir permen super zuper. "Kehidupan sama seperti permen ini. Asam di awal, manis di akhir. Bertahanlah." Kiyana menatapnya dalam, menahan air mata dan mengangguk setuju. Kata-kata itu berhasil membuatnya terenyuh. Dia memasukkan permen ke dalam mulutnya. Saat rasa manisnya mulai menyebar di lidah, pemuda itu lenyap, seperti ditelan gelapnya malam. Dalam kebingungannya, seorang pria paruh baya datang dengan wajah panik. "Hati-hati, Nak. Ada pemuda yang baru saja bunuh diri di sini!" Kiyana tersentak mendengarnya. Titimang...

Nama : Lovanna_grey Judul : Musuh dalam Selimut Isi : Namaku Ferdian Alexander, seorang pemuda gagah yang merasa terasingkan di kampung halamanku di Purworejo. Setiap aku berjalan, tatapan orang-orang tampak memandangku aneh, entah mengapa—seolah-olah aku adalah sesuatu hal yang asing. Tatapan itu membuatku tak nyaman, namun aku tak peduli. Aku yakin, aku tak memiliki musuh sama sekali, ataupun sekadar berinteraksi dengan orang-orang. Suatu ketika, perasaan tak nyaman itu kurasakan kembali. Tatapan-tatapan aneh itu seolah-olah memburuku, membuatku ketakutan setengah mati. Ingin kuusir tatapan buruk itu, namun tak ada satupun keberanian yang bisa kulakukan. Hanya bisa berdiam diri di tengah tatapan-tatapan asing itu, tanpa seorangpun peduli. Hari-hari berlalu, di rumahku, aku kembali meraskan tatapan asing itu di tengah kegelapan. Kuambil golok di dapur, dengan perlahan, kudekati sosok hitam yang saat ini menatapku penuh kebencian, penuh akan kegilaan hingga kedua mata kami bertemu. Kua...

  Nama : Sam Judul : Tante Mini Misterius Isi :  ‎Panggil saja namaku Sam. Aku adalah CEO sebuah perusahaan FOMO. Suatu hari, seperti biasa, aku pergi ke kantor mengendarai mobil Alphard. Namun, hujan deras membuat suasana gelap dan mencekam. Di lorong jembatan, aku memperlambat laju mobil karena genangan air dari lubang aspal. Di pinggir jalan, seorang wanita basah kuyup berdiri sambil berteduh. Aku bertanya namanya dan menawarkan tumpangan. Dia menjawab lirih, “Namaku Salmi,” dan aku mempersilakan dia masuk. ‎ ‎Sepanjang perjalanan, Salmi tetap diam. Dia tak memberi tahu kemana akan pergi. Aku menoleh ke belakang dan melihat wajahnya yang pucat, namun tersenyum tipis. Tiba-tiba, dia memelukku dari belakang. Jantungku berdegup kencang, tangan gemetar, dan aku sontak menghentikan mobil. Dunia seketika terasa gelap, pandangan mengabur, dan aku pingsan. ‎ ‎Saat tersadar, hujan masih mengguyur, tapi kursi penumpang kosong. Hanya tersisa jejak air di jok kulit. Sejak hari itu, set...

  Nama : Indra Subiantoro Judul :  Pejuang Pendidikan Isi :      Desa Kropak, Bantaran ada seorang pemuda berjuang pendidikan dengan mengumpulkan anak- anak yang kurang mampu dari segi biaya. Setiap selesai sholat Isya, mereka mengumpulkan hanya sekitar tetangganya saja dengan biaya gratis.     Awalnya pro dan kontra, karena di kira hanya main-main saja. Dengan semangatnya tidak peduli omongan tetangganya. Awalnya 3 anak, padahal mereka keluarga yang mampu karena keterlambatan dalam menguasai pelajaran dan nilainya sering di bawah standar.    Alhamdulillah, dalam waktu sebulan mengalami peningkatan 3 anak yaitu mendapatkan juara disekolahnya. Tetangganya malu dan berbondong-bondong ikut bimbing juga. Titimangsa :  Probolinggo, 10.November 2025

Nama : Nurfitra Judul : Rindu Kakek  Isi :  Kakek adalah sosok yang penuh ketenangan, selalu ada saat aku butuh teman berbagi cerita, dan selalu menjadi tempat berlabuh setiap kali dunia terasa berat. Setiap sore beliau selalu menemaniku berada di rumah, mengajariku tentang sabar, tawa dan candanya mengisi ruang hatiku yang kosong. Menjadikannya seorang Kakek sekaligus sabahat terbaik.  Aku masih ingat pada saat itu, selesai makan siang aku duduk bersama Kakek dan Nenek di ruang tamu, sambil menikmati teh hangat dan kue-kue lezat yang dibuat oleh Nenek. Kami saling bertukar cerita, beliau juga bercerita banyak hal, mulai dari hal-hal yang serius hingga hal-hal yang lucu. " Cahaya! Nanti kalau sudah dewasa sekolah yang baik, jaga nama baik keluarga, khususnya Ibumu. Jaga nama baik Ibumu. "  Aku rindu sosoknya, rindu kebijaksanaannya, rindu bagaimana beliau membuatku merasa istimewa dengan hal-hal yang sederhana. Setiap kali teringat hatiku terasa hampa. Tetapi aku tah...

Nama : Leora Senja  Judul : Berawal dari Senja, Berakhir Jadi Luka Isi :  "Terima lah. Mawar terakhir dariku," ucap Arum menyerahkan setangkai bunga kepada seorang pria bernama Bram. Air mata berusaha jatuh, tapi ia tahan sekuat tenaga. Bram, pria yang sudah membersamainya selama dua tahun terakhir, terpaksa harus ia tinggalkan hari ini, tepat dihadapan senja yang telah menyatukan mereka.  Bram merupakan pria yang baik. Tidak pernah marah, tidak selingkuh, dan juga sangat perhatian pada Arum. Namun, sebab perbedaan status, orang tua Bram marah, mengancam, dan memaksa mereka untuk berpisah.  "Terima kasih, Rum. Maaf untuk semuanya." Bram menerima bunga itu, menatap mata wanita yang ia cintai dengan dalam. Arum menunduk, berusaha menyembunyikan rasa sakit yang menyesakkan dadanya. Wanita itu bangkit, berlari meninggalkan Bram tanpa sepatah katapun. Ternyata, sekuat-kuatnya cinta, jika tanpa perjuangan dan pengorbanan kedua belah pihak, maka semuanya akan sia-sia. Kota...

Nama : Kingra Judul : LELAKI YANG MENENTANG LAUT Isi :  Lelaki itu duduk. Tangannya menggenggam erat sebuah gantungan kunci besi berbentuk burung layang-layang. Udara sore di tepi dermaga terasa dingin, membawa serta aroma asin, amis, dan sedikit wangi melati dari kebun yang entah berada di mana. Ia menatap permukaan laut yang tenang, membiarkan bias jingga matahari tenggelam membakar kelopak matanya, seolah mencari garis waktu yang hilang di antara riak air yang bergerak pelan menuju pantai. Sejak pagi tadi hanya tiga perahu nelayan yang pulang, semuanya tanpa hasil yang berarti, membuat suasana desa terasa lebih muram dari biasanya. Cuaca buruk kemarin telah merusak jaring-jaring di dasar, namun para tetangga tetap pergi, didorong oleh kebutuhan yang mendesak. Gantungan kunci itu adalah pemberian mendiang Bapaknya, satu-satunya benda yang selamat dari kebakaran hebat yang melanda rumah mereka sebulan silam, pengingat tentang api yang menghanguskan segalanya kecuali kenangan akan ...

 Nama : Arkhan Gultom Judul : Salah Sangka Isi :  Siang itu cuaca sangat terik,cetar membahana seolah-olah matahari berada diatas ubun-ubun kepala. Seusai bermain Rafika dengan langkah tergesa-gesa dan setengah berlari memegang perutnya yang terasa melilit karena menahan sembelit. Sudah 2 hari yang lalu Rafika bocah berumur 6 tahun itu minum obat cacing. Entah mengapa Rafika merasa takut saat minum obat cacing. Rafika khawatir saat ketika BAB  cacingnya akan keluar utuh bukan hancur  didalam perut seperti yang dikatakan ibunya. Sesampainya dirumah Rafika langsung masuk toilet dan menuntaskan hajatnya disana. Tak lama kemudian, terdengar suara  Rafika menjerit bak halilintar memanggil ibunya.  "Ibuuuu...cepat kemari, aku takut ada cacing yang keluar, ku tarik kok makin panjang cacingnya" isaknya menahan tangis. "Mana? Coba ibu lihat", kata ibunya sambil memeriksa area belakang Rafika. "Gimana ga panjang kalau ditarik, yang ditarik bukannya cacing si biang ke...

Nama : Lisa Anggraini  Judul : Takdir yang memilih. Isi :  Desa Kates menjadi saksi perjalanan cinta yang penuh misteri. Daerahnya yang asri dan alami, membuat siapapun betah berlama-lama untuk tinggal disana. Anggara masih setia, duduk didepan jendela menatap hamparan sawah yang membentang. Melamunkan kisah cintanya, yang tidak tahu akan dibawa kemana. Anggara sendiri sangat mencintai gadis itu. Bahkan bisa dikatakan cintanya sangat terlalu berlebihan kepada gadis itu. Rifa adalah nama gadis itu. Gadis sederhana yang biasa saja. Tidak terlalu cantik, namun senyumnya begitu manis. Dia dikenal sebagai gadis yang ramah di Desa Kates itu. Pertemuannya yang tanpa sengaja dengan Anggara, menumbuhkan benih-benih cinta diantara keduanya. Rifa dan Anggara saling mencintai. Mereka telah merencanakan masa depan yang indah bersama. Bercerita apa saja yang akan mereka lakukan. Namun, apa mau dikata. Takdir berkata lain. Seminggu sebelum pertunangan mereka digelar. Rifa bertunangan dengan ...

Nama : Cindy Andika Fiona Judul : Misteri Jodoh Isi :  Aku dan Rian sudah berpacaran dari SMA atau sekitar 7 tahunan lalu. Kami sekarang menjalani perkuliahan akhir di kampus yang sama yaitu Universitas Indonesia. Suatu ketika Rian sedang main ke rumahku, dia menaruh jaketnya asal di sofa ruang tamu. Namun, dia pamit sebentar untuk membelikan jajanan malam. Ketika aku sedang merapikan jaketnya, tanpa sengaja aku menjatuhkan sesuatu ke lantai. Ya itu tempat cincin. Aku lihat ada cincin emas bermata berlian di dalamnya. Aku tersenyum senang. Jangan-jangan Rian mau melamarku dalam waktu dekat. Aku segera memasukan kotak cincin itu ke jaketnya kembali dan berpura-pura seolah tidak tahu akan kejutan yang akan diberikan.  Momentum wisuda pun tiba, kami merayakan dengan sukacita. Aku banyak mengambil foto-foto bersama keluarga dan tak lupa dengan Rian juga. Aku tidak sabar menantikan kejutan dari Rian untuk memberikanku cincin yang tidak sengaja aku temukan di jaketnya pada malam lal...

  Nama : Eunike Hanny Judul :  Tetangga Baru Isi :  Sarah memandang ke sekeliling ruangan dengan gembira. Rumah barunya terlihat rapi dan nyaman. Lalu dia mengajak James keluar untuk berkenalan dengan para tetangga. Sore-sore begini biasanya ada satu-dua orang yang berjalan-jalan di taman. Mereka berkenalan dengan Henry yang rumahnya persis di sebelah. Dia juga baru pindah ke lingkungan itu. Lalu beberapa tetangga bergabung dan ikut mengobrol. Sayangnya mereka tak sempat berkenalan dengan Margo, istri Henry, yang sudah menjauh sambil mendorong kereta bayi. Selama beberapa hari berikutnya Sarah dan James sibuk bekerja. Sesekali mereka berpapasan dengan Henry di pagi hari, tapi tidak pernah dengan Margo. Namun, setiap malam mereka mendengar tangisan bayi dari rumah Henry, dan samar-samar mendengar Margo berdendang dengan suara lembut untuk menidurkan si bayi.  Suatu hari, Henry harus keluar kota untuk urusan pekerjaan selama beberapa hari. Sebelum pergi, dia menitip pe...

Nama : Alya Nur Aulia Judul : Karena Ayam, Silatuhami Retak Isi :  Berkumpul bersama teman SMA adalah salah satu hal yang menyenangkan, terlebih jika masa SMA itu sendiri penuh dengan kenangan-kenangan. Menikmati akhir pekan dengan bernostalgia bersama menjadi salah satu pilihan yang tepat menghabiskan waktu. Seperti Lanaya dan kawan-kawannya rencanakan sekarang, hari ini akan ada acara memasak sekaligus makan bersama. Hanya saja, kini Lanaya tengah gelisah menunggu ojek online yang dipesannya tak kunjung datang, sementara waktu acara sudah hampir dimulai. Untungnya, kegelisahan itu tak kunjung lama. Kara, temannya menawari untuk menjemput sekalian untuk belanja bahan masakan yang diperlukan, tanpa pikir panjang langsung saja Lanaya mengiyakan.  Lanaya dan Kara sudah sampai di pasar, beberapa bahan sudah dibeli. Sekarang mereka tengah berdiskusi akan membeli daging ayam di kios yang mana. Kara menyarankan membelinya di kios perempatan jalan. Namun, Lanaya menolaknya. Ia mencib...

Nama :  Apri Kuncoro Judul : Dilema Kado Isi :  Satu hari jelang ulang tahunku yang ke 10 hatiku berdebar menanti  hari esok. Mata seakan enggan untuk terpejam aku mengisi malam itu dengan membuat video estetik dari tiktok. Aku Zhafira putri kedua, aku punya seorang kakak perempuan dan adik perempuan. Saat ini aku berasa di rumah nenek di Gombong. Hujan turun begitu deras hingga menjelang tengah malam.  Di dalam kamar aku ditemani Om Apri yang sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya, tiba-tiba saja beliau bertanya padaku tentang kado ulang tahun yang aku inginkan "Enggak tahu om, bingung ini mau pilih kado yang mana antara kotak rias, stiker, atau krim kulit?? Aku menyodorkan ponsel kepada Om Apri..  Sejujurnya aku ingin membeli semua tapi di satu sisi aku sadar aku tidak ingin membebani Om Apri.  " Sudah pilih saja kak nanti kalau harganya terjangkau biar Om yang bayar! "ujarnya. Aku mengangguk lalu menutup mata sambil cap-cip-cup ternyata jariku menunjuk...

Nama : Milfa Yunita Judul : Pernikahan Mantan Isi :   “Lo yakin mau hadir di pesta mantan Lo? Kalau Gue terus terang aja, enggak bakalan mau datang di pesta mantan. Ngapain juga. Apalagi lihat mantan bersanding di pelaminan sama laki-laki lain. Huh! Bisa terbakar dada Gue! Eh, Lo bisa nyantai kayak gini hadir di pesta mantan. Emang gokil Lo ya!” Aku hanya tersenyum tipis. Kulirik Dedi yang menggeleng-gelengkan kepala. Mungkin dia heran kenapa aku bisa berjiwa besar hadir di pernikahan mantan. Aku dan Dedi berjalan bersisian, sesaat setelah Dedi memarkir mobilnya. Oh ya, aku hadir di pesta mantan, karena mantanku adalah tetangga Dedi, sohibku ini. Jadi, aku datang bukan karena mantan mengundangku, tapi karena aku menemani Dedi. Netraku memandang dari kejauhan sepasang pengantin yang duduk di pelaminan sana. Seharusnya aku yang duduk di samping Dara, bukan laki-laki itu. Usai makan, kami maju ke arah pelaminan bermaksud hendak menyalami pengantin. Dara tampak terkejut melihat ke...

Nama : Grace Gultom  Judul : Orang Ketiga  Isi :  Setelah pacaran LDR selama lima tahun, akhirnya aku dipinang suamiku yang rupawan. Aku memilih ikut dengannya ke luar kota, jauh dari Ibu dan kampung halaman demi menyingkirkan bayang-bayang LDR yang melelahkan. Apalagi di zaman ini, ancaman ani-ani dan pelakor muncul di mana-mana. Aku ingin bersamanya dalam waktu yang sangat lama sehingga keharmonisan kami abadi, meskipun itu berarti aku harus selalu waspada dan menyelidiki bibit-bibit pelakor dari orang-orang sekitar suamiku. Di tempat baru ini, sebutan pengantin baru begitu melekat pada kami, bahkan hingga tahun ketiga. Kami memang sempat menunda momongan, puas-puasin menikmati momen hangat ini namun, tak jauh dari hari anniversary pernikahan setahun yang lalu, kami mendapat rezeki yang baik. Lahirlah putri tercinta kami dengan sehat, tak kalah rupawan dan sempurna. Aku bahagia tak terkira menjadi ibu di usia yang sudah setengah abad ini. Kelahiran bayi perempuanku disa...

Nama : Adib La Tahzan  Judul :  Bayi Siapa? Isi :  Pagi buta kamu pulang dari pesantren dengan membawa bayi di gendongan. Hal itu tentu saja menimbulkan bermacam pertanyaan bagi yang melihatnya. Di dalam rumah kamu bercerita bahwa bayi itu kamu temukan di dekat pesantren. Ada orang tua yang tidak bertanggung “menitipkan" bayi itu kepadamu saat dirimu berada di luar pesantren. Heboh seketika. Seluruh orang kampung gempar dibuatnya. Kamu sungguh luar biasa dalam membuat kehebohan kampungmu. Seluruh keluarga besarmu berkumpul untuk mengambil tindakan selanjutnya atas bayi itu.  Lapor polisi, itulah yang mereka putuskan selanjutnya. Tapi, kamu justru langsung balik ke pesantren dengan meninggalkan bayi tak berdosa itu di rumah orang tuamu. Kamu bilang kalau kamu harus kembali ke pesantren karena ada kegiatan yang harus kamu ikuti. Saat sudah di tempat yang kamu tuju, tiba-tiba ada telepon dari polisi. Polisi minta keterangan dari dirimu sebelum melakukan penyelidikan ata...

 Nama : Nurliani Sudrajat  Judul : NENEKKU PAHLAWANKU Isi :  Maesaroh, itulah nenekku satu-satunya dihidupku. Nurliani Sudrajat itu adalah diriku yang cucu pertama dari nenekku itu dari delapan cucunya.  Liya sangat dekat sama beliau di rumahnya dari dulu sampai sekarang, banyak kisah panjang terindahnya antara Aku dan Nenek. Nenekku selalu semangatin yang setiap dalam keluh kesahku, peluknya bagaikan ingin tenangin diriku paling sederhana bagiku.  Nenekku setia serta ku anggapnya seperti mamahku sendiri, karena ia mengasuhku dari masih bayi merah, selalu siapin masakan terenak untukku dan setiap cerita yang ada di ingatan nenekku itu pasti bisa Sharing ke aku. Saat aku ulang tahun itu dia yang selalu siapin dan terima dengan terbaik untukku. Terima kasih ya, Nek ... Maafkan eneng jika banyak yang merepotkan mu, sehat selalu ya ... 

Nama : Uswa  Judul : Pelanggan Nasi Goreng  Isi :     Malam ini suasana sedikit sepi. Hujan baru reda setelah seharian tadi angin kencang menerpa. Meski begitu, warung nasi goreng peninggalan ibuku tetap ku buka. Setelah melayani beberapa pembeli, aku duduk bersama kakak laki-laki partner jualanku.    Pukul sebelas malam, aku dan kakakku memutuskan untuk menutup warung. Tapi siapa sangka, Mila tetanggaku yang biasa membeli nasi goreng di warungku datang. Dengan wajah pucat dia memesan nasi goreng spesial kesukaannya. Dia terlihat berbeda malam ini. Biasanya ceria tapi saat ini hanya diam saja. Aku tanya apa dia sakit, dia hanya menggelengkan kepalanya pelan. Setelah membayar, dia langsung pulang. Lalu segera aku menutup warungku karena waktu sudah malam dan udara semakin dingin menusuk tulang.    Keesokan harinya, terdengar toa masjid mengumumkan bahwa Mila meninggal dunia. Warga berkerumun di warung sayur depan rumahku dan membicarakan tenta...

  Nama : Jose Alexandre Judul : Jose Sang Penakluk Isi : Seorang mahasiswa bernama Jose sedang mengerjakan skripsi di perpustakaan. Ia membaca buku untuk bahan-bahan penyusunannya. Di depannya duduk seorang gadis cantik. Sikapnya cuek. Jose jatuh hati pada gadis itu ketika melihatnya. Ia berusaha mendekati gadis itu dengan berbagai cara. Namun, gadis itu tetap cuek dan fokus membaca.   Jose tidak menyerah. Ia mencoba cara terakhir, yaitu menulis surat cinta. Ia menulis surat dengan kata-kata romantis dan menyelipkannya di buku yang sedang dibaca gadis itu. Setelah itu, Jose pura-pura pergi ke toilet, berharap gadis itu akan membaca suratnya.   Saat Jose kembali dari toilet, ia melihat gadis itu sedang membaca suratnya sambil tersenyum. Jose merasa senang dan percaya diri. Setelah itu gadis tersebut mulai membuka diri dan mengobrol dengan Jose. Dan gadis itu pun berkata, "Mas, suratnya bagus banget! Kamu pandai merangkai kata-kata, bisa kah kamu membantu saya menuliskan su...

  Nama : Vykymsun Judul : Cinta Tanpa Nama Isi :  Malam yang dingin menusuk ke tulang Ailsya, jaket berbulu tak mampu menjaganya tetap hangat. Ia menatap langit, sunyi, tak berbintang, purnama bahkan bersembunyi, entah apa yang ia tatap. Sepasang mata memandang dari kejauhan, ia adalah Ken, ia hanya ingin memastikan Ailsya tidak mengakhiri hidupnya seperti kemarin. Tubuh Ailsya bergetar, lama-kelamaan semakin kencang dan hampir terjatuh ke rumput hijau. Untungnya Ken datang tepat waktu, ia memeriksa denyut nadi Ailsya, detaknya terlalu cepat, Anxiety itu kambuh dan Hipotermia menyerang. Ken memeluknya erat, berharap ia mampu menghangatkan Ailsya. Azya datang dengan wajah panik, ia sempat dihubungi Ken jika Ailsya sedang menyendiri di halaman rumahnya. Akhirnya Ailsya membuka mata setelah 10 menit Ken memeluknya sangat erat. Ailsya menangis dan mengatakan sebuah kalimat "Jangan pergi, tetaplah di sini, aku takut sendiri, aku takut!", lalu ia kembali pingsan tapi pelukan itu ta...

 Nama : Fitri Nurhasanah Judul : Bu Darmi Isi :  Seorang janda tanpa anak bernama Darmi, berjalan terseok-seok. Dengan tongkat ditangan  sebagai penopang tubuh gempalnya. Walaupun telah berusia senja Bu Darmi selalu menjaga penampilannya. Pakaiannya selalu rapi, begitu pun riasannya, membuatnya tampak lebih muda beberapa tahun dari usianya. Bukan tanpa alasan kenapa ia selalu berusaha terlihat elegan dan berkelas. Itu adalah muslihat untuk mengelabui calon-calon korbannya. Ia bahkan sengaja mengadopsi anak-anak dengan paras yang rupawan, dengan harapan anak-anaknya bisa dijadikan umpan untuk menjerat calon-calon korbannya.   Entah mengapa korban-korban dari Bu Darmi kesulitan memperkarakannya. Ia sangat licin seperti belut, dan sering berpindah-pindah tempat, sehingga menyulitkan pihak kepolisian untuk menangkapnya. Hingga suatu ketika, salah satu korbannya melakukan pengintaian selama beberapa hari. Setelah yakin Bu Darmi ada di dalam sebuah rumah, korban tersebut m...

 Suci Asdhan Judul :  (Miss)fortune Teller  Isi :  Pagi itu, Dito datang ke sekolah dengan wajah panik. Ia baru sadar kalau hari ini ulangan matematika. Semalam ia tak sempat menghafal karena sibuk main game . Sambil duduk di kelas, ia berdoa khusyuk seolah-olah ulangan kali ini menjadi penentu kelulusan. “Tuhan, tolong, minimal di atas KKM sedikit aja,” bisiknya penuh harap. Ketika lembar soal dibagikan, Dito menatap angka-angka di kertasnya seperti sedang membaca mantra kuno. Ia melirik ke kanan, ke kiri. Teman-temannya terlihat sangat serius berkutat dengan soal. Tiba-tiba saja, ponselnya di saku bergetar. Ternyata, muncul notifikasi dari aplikasi fortune teller yang selama ini menjadi pegangan hidup Dito dalam mengambil setiap keputusan dan ajaibnya selalu berhasil. ‘Ramalan Hari Ini: Keberuntunganmu Datang dari Arah Kanan!’ Dito langsung menoleh ke kanan dan melihat Rafi, si jenius kelas, sedang menulis cepat. Tanpa pikir panjang, Dito ikut “menyerap keberuntung...

  Nama : Salmiati Judul : Di Balik Pesona Gedung Fomo Isi :  Semilir angin malam tak membuat Aisha beranjak dari teras Fomo. Tangan mungilnya sibuk menggeser gawainya. Tanpa ia ketahui, sudah berdiri pria tampan bersedekap dada, CEO Fomo. Sam mulai menjailinya, berharap wanita itu memperlihatkan wajah geramnya. Gadis misterius yang tinggal di kamar kecil ruang kerja Sam. Tak banyak yang diketahui tentang latar belakangnya, tapi yang jelas, gadis itu cekatan walau tubuhnya mini. Setiap ada tender proyek, selalu menang. Saat ada yang menghadangnya di jalan, perempuan itu selalu datang tiba-tiba. Oleh sebab itu, Sam membiarkannya leluasa di perusahaan sebagai bentuk penghargaan. Malam semakin larut, membuat Sam ketiduran di teras Fomo. Puas berselancar di dunia maya, Aisha menoleh dan sedikit terkejut melihat bosnya ketiduran. Hati kecilnya tergerak mengambil bantal dan selimut, menyelimuti bosnya agar tak kedinginan walau ia tahu kulit bosnya kulit badak, anti masuk angin. Saat ...

 Nama : Kevin Kurniawan Judul : Langit  malam yang misterius Isi : Langit malam yang dipenuhi bintang-bintang berkelap-kelip seperti berlian di atas kanvas hitam. Bulan purnama bersinar terang, membimbing langkah kita menuju petualangan tak terlupakan di alam semesta yang penuh misteri. Di antara keheningan kosmos, kita menemukan keindahan yang tak terhingga, sebuah simfoni cahaya dan warna yang menghiasi kehidupan. Setiap bintang memiliki cerita, setiap planet memiliki rahasia, dan setiap galaksi memiliki keunikan tersendiri. Mari kita jelajahi luasnya alam semesta ini, dengan hati yang penuh rasa ingin tahu dan jiwa yang bebas. Siapa tahu apa keajaiban yang menanti kita di balik tabir langit malam? Titimangsa :  Semarang ,9 November 2025

 Nama : Rani Iriani Safari Judul :  SUARA LIRIH BAPAK Isi :  Air mata yang hampir bergulir, aku tahan sekuatnya meski hati terasa perih. Kerasnya sikap bapak yang tidak mau ke dokter, membuatku tetap berusaha membujuknya. Luka lama yang masih terbuka, sulit dilupakan bapak. Aku lebih memilih jodohku sendiri daripada laki-laki yang disodorkan bapak. Di luar, senja sudah turun dan hampir gelap. Aku bergegas pulang bersama suamiku yang bermuka datar tanpa ekspresi. Setibanya di rumah,  pintu tampak terbuka dan terlihat banyak orang yang sedang berkumpul, beberapa orang bahkan melantunkan ayat-ayat suci. Lampu sudah menyala terang,  padahal sebelum pergi ke rumah bapak,  lampu dalam keadaan padam.  Kebingungan menyergapku tiba-tiba, aku tidak bisa berpikir apa-apa. Ada apa gerangan?  Angin malam terasa begitu dingin, sekujur tubuhku menggigil kedinginan. Aku melangkah masuk mengucap salam, tapi tak ada satu pun yang menjawab. Satu per satu aku sapa or...

  Nama : Nailatul Hikmah  Judul : Rasa yang Tak Pernah Dingin Isi :  Sore itu, langit berwarna jingga pucat ketika Sinta pulang dari sekolah dengan langkah gontai. Di teras rumah, neneknya sudah duduk menunggu sambil mengupas ubi rebus yang baru diangkat dari kukusan. Aroma hangat itu langsung menyambutnya, menyingkirkan rasa lelah yang menempel di pundak. Tanpa banyak bicara, sang nenek menyodorkan sepotong ubi, dan Sinta duduk di sebelahnya. Mereka menikmati keheningan yang nyaman, hanya ditemani suara jangkrik yang mulai terdengar. Tak lama kemudian, ayah pulang membawa setumpuk kayu bakar, disusul ibu yang datang dari ladang dengan wajah penuh tanah. Mereka duduk bersama di teras, saling bertukar cerita ringan tentang hari yang berlalu. Tawa kecil muncul di sela percakapan, menambah hangat suasana sore yang sederhana. Tak ada televisi, tak ada gawai hanya rasa kebersamaan yang tumbuh dari kebiasaan saling hadir. Ketika matahari perlahan tenggelam di balik bukit, Sinta...

Nama : Laila Adri Judul : Napas Fajar Isi : Layar jingga kekuningan bercampur biru keunguan, membawa angin ketenangan. Sorot mata penuh luka seorang gadis, perlahan menjadi bara api yang menyala. Bersama kicauan burung yang saling bersahutan, jiwa yang lelah melepas masa lalu. Sedikit demi sedikit sinar mentari menumbuhkan sulurnya, memberikan kehangatan bagi jiwa yang rapuh. Setiap denyut jantungnya mengingat emosi yang terpendam. Saat itulah napas seorang yang tak lagi mengharapkan dunia fana, mengikhlaskan sangkar yang mengukungnya. Dia tersenyum menuju masa bahagia yang terpampang luas di hadapannya. Titimangsa : Bekasi, Minggu, 12 November 2025

  Nama : Ayu Anggita Judul : Sudut Hati Isi :       Aku di sini adalah seorang korban. Aku yang  dikhianati dan dikecewakan. Adik angkatku mencintai suamiku. Entah apa yang ada di pikirannya, sehingga bisa berbuat seperti itu. Orang tua kami ... maksudku orang tua angkatku tak kurang menasihatinya. Namun, entah bagaimana pikirannya telah tertutup oleh endapan luka dan lara di masa lalu.      Jangan tanya bagaimana perasaanku saat ini. Sudah pasti hancur dan kecewa. Orang yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri tega bermain belakang. Berselingkuh dengan lelaki yang masih menjadi suamiku. Mungkinkah dia ingin membalas dendam padaku? Atau mungkin hanya ingin bermain-main selagi aku tak memperhatikan langkahnya?      Semua ini bermula ketika aku diangkat anak oleh keluarga ini. Aku sangat senang, tetapi juga iri pada kehidupan adik angkatku. Dia bisa mendapatkan semua yang selama ini tak pernah aku dapatkan. Kasih sayang, teman,...

  Nama: Ratih Judul: Senja di Pantai Sanur Mentari mulai meredup, Ratih duduk termenung di Pantai Sanur. Deburan ombak menemani kesendiriannya, pikirannya melayang pada kenangan indah bersama Lian. Dulu, mereka sering menikmati senja bersama di sini, berbagi cerita dan impian.   Namun, Lian kini telah pergi, meninggalkan Ratih dengan luka yang menganga. Ia mencoba mengikhlaskan, namun bayangan Lian selalu hadir dalam setiap sudut hatinya. Ratih meraih pasir, menggenggamnya erat, seolah ingin menggenggam kenangan bersamanya.   Tiba-tiba, seorang anak kecil menghampirinya, menawarkan setangkai bunga kamboja. Ratih tersenyum, menerima bunga itu, dan menyadari bahwa hidup harus terus berjalan. Senja di Pantai Sanur mengajarkannya tentang kehilangan, keikhlasan, dan harapan baru.   Titimangsa: Denpasar, 9 November 2025